Tingkatkan Kompetensi Penyuluh, BPP Wilayah VII Kabupaten Bogor Kunjungi BSIP Penerapan
Penyuluh pertanian berperan penting dalam pembangunan pertanian. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai agen perubahan, penyuluh harus memiliki pengetahuan dan kompetensi yang mumpuni dalam proses penyebarluasan dan adopsi inovasi teknologi.
Dalam upaya peningkatan kompetensi penyuluh, BPP wilayah VII Kabupaten Bogor mengunjungi Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BBPSIP). Koodinator penyuluh dan tim menerima kunjungan tersebut di ruang rapat Sempur yang dihadiri sekitar 7 orang penyuluh dari BPP wilayah VII Kabupaten Bogor.
Koordinator BPP wilayah VII, Muhammad Casroni, S.ST mengatakan kunjungan ini dilakukan karena masih minimnya pengetahuan dan kompetensi penyuluh di wilayah VII. Di sisi lain, potensi wilayah kerja BPP VII masih perlu pembinaan. BPP VII memiliki tiga wilayah kerja yaitu Ciawi, Megamendung dan Cisarua. Casroni menambahkan selain adopsi teknologi, penyuluh juga membutuhkan peraturan terbaru mengenai pengusulan dupak penyuluh.
Sebagai UPT Kementan, BBSIP membawahi 33 Provinsi, sehingga tugas fungsinya melayani seluruh Indonesia, ujar Koordinator Penyuluh, Ir. R. Sad Hutomo P., M.Si, Beliau juga mengapresiasi kunjungan ini, artinya penyuluh wilayah VII mau belajar dan ingin maju demi peningkatan petani di wilayahnya. Terkait aturan pengusulan dupak Sad mengatakan sesuai Permenpan Nomor 1 tahun 2023 sudah akan diterapkan periode Juli 2023 disetiap Kementerian.
Paparan materi selanjutnya disampaikan oleh Penanggung jawab Tagrinov tentang adopsi teknologi. Adopsi teknologi pertanian menjadi semakin penting karena dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya. Terdapat lima komponen teknologi yaitu pertanian presisi, aplikasi manajemen pertanian, mesin otomatis, bioteknologi dan energi terbarukan. Adopsi teknologi memerlukan investasi waktu dan sumber daya untuk menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi petani.