BBPPMP Dampingi Perizinan PIRT di Pekan Hari Jadi Kabupaten Bogor
Bogor, 26 Juni 2025 — Dalam semangat memberdayakan pelaku usaha perempuan di sektor pertanian, Balai Besar Pengembangan dan Penerapan Modernisasi Pertanian (BBPPMP) menggelar kegiatan pendampingan perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini dilaksanakan di sela-sela perayaan Pekan Hari Jadi Kabupaten Bogor yang berlangsung di Stadion Pakansari. Bertempat di stan layanan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor, sebanyak 11 anggota KWT mendapatkan bimbingan teknis pengurusan izin usaha PIRT sebagai legalitas penting dalam memasarkan produk olahan pangan mereka.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program pendampingan pengembangan kelembagaan POSLUHDES yang didanai oleh Asian Food and Agriculture Cooperation Initiative (AFACI). Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari berbagai pelatihan sebelumnya, seperti In House Training Keamanan Pangan, Daya Saing Produk, serta Workshop PIRT dan Sertifikasi Halal.
"Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini. Banyak dari kami yang belum tahu bagaimana mengurus izin PIRT atau sertifikasi halal. Sekarang kami jadi lebih percaya diri untuk mengembangkan produk kami agar bisa masuk ke pasar yang lebih luas," ungkap Ibu Enung, perwakilan dari KWT Desa Sukawangi.
PIRT merupakan izin edar yang wajib dimiliki pelaku usaha makanan-minuman skala rumahan. Izin ini menjadi bukti bahwa produk telah memenuhi standar keamanan, mutu, gizi, dan label yang ditentukan pemerintah, sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen.
Dalam kegiatan ini, hasil nyata pun tampak, 11 orang peserta telah memiliki NIB dan sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP), 9 orang berhasil memperoleh izin PIRT, dan 2 peserta belum mendapatkan PIRT karena tidak dapat hadir langsung ke lokasi, meskipun secara administrasi telah lengkap.
Untuk memperoleh izin PIRT, pelaku usaha harus menyiapkan beberapa dokumen, antara lain: sertifikat PKP asli dan fotokopi, akun NIB RBA (beserta username dan kata sandi), softcopy label produk sesuai pelatihan, dan pengusul wajib hadir langsung ke lokasi pelayanan (tidak bisa diwakilkan).
Kegiatan ini menjadi langkah konkret BBPPMP dalam mendorong transformasi pertanian, tidak hanya dari sisi produksi, tetapi juga dalam aspek legalitas dan pemasaran. Dengan pendampingan seperti ini, diharapkan KWT mampu naik kelas sebagai pelaku usaha pangan yang tangguh, legal, dan berdaya saing.