Perwakilan BSIP Kementan Hadiri Workshop Afaci di RDA korea
Korea - Dalam rangka tahun pertama pelaksanaan kegiatan project, The Afaci (Asian Food & Agriculture Cooperation Inotiatives) menyelenggarakan kickoff workshop pada tanggal 25-26 april 2023. Workshop dilaksanakan di International Technology Cooperation Center, Rural Development Administration (ITCC RDA), Korea. Perwakilan BSIP Kementan yang hadir dalam acara tersebut adalah Enti Sirnawati, S.P., M.Sc. dan Raden Dani Medionovianto, S.Pt., M.AP.
Tujuan kegiatan ini adalah pemaparan detail rencana pelaksanaan proyek Afaci di masing-masing negara. Terdapat 13 negara Asia yang mendapatkan dana hibah afaci untuk pelaksanaan kegiatan berbasis penguatan sistem penyuluhan pertanian.
Pada workshop ini, GRFAS (Global Forum for Rural Advisory Services) yang merupakan counterpart afaci memaparkan materi tentang perubahan paradigma penyuluhan dunia. Paradigma tersebut yang mengarah pada pluralistik penyuluhan, yaitu semakin banyak aktor, media, dan metode yang melaksanakan fungsi penyuluhan.
Penyuluhan secara tatap muka masih tidak dapat dinafikan meskipun dengan berbagai tantangan dan paradigmanya. 'Hal ini menuntut adanya perubahan atau adaptasi di berbagai negara' papar Dr. Rasheed Sulaiman dari GFRAS.
Peserta workshop juga mendapatkan pengetahuan sistem penyuluhan pertanian di Korea Selatan. Sebagai negara dengan perekonomian yg establish, korsel memiliki motto 'We Like to Share What We Have'. Selain itu, peserta workshop juga mendapatkan lesson learn terhadap pengelolaan sistem penyuluhan mendukung Inovasi teknologi pertanian (ITP).
Merujuk pada pendekatan AKIS (Agricultural Knowledge & Information System), komponen organisasi di RDA meliputi R&D, extension, education, dan intl cooperation. Struktur organisasi tersebut mendukung dinamika strategis ITP, mulai dari green revolution di tahun 70-an, menjadi white revolution (self supply of vegetables) di tahun 80-an, quality revolution di era 90-an, dan menuju value revolution di tahun 2000-an. Demikian juga dengan perubahan paradigma metode penyuluhan yang sudah mengarah pada two way communication & sharing experience serta self learning. "Extension programs should be diversity, dynamics and flexible", imbuh Mr. Song Yong-sup selaku narasumber sesi ini.
Melalui proyek afaci ini, diharapkan setiap negara membuat pilot project yang dapat menjadi contoh penerapan sistem penyuluhan berkelanjutan. Dalam presentasinya, project investigator sebagai perwakilan BSIP Kementan menyampaikan rencana pelaksanaan kegiatan penumbuhan dan pengembangan posluhdes (pos penyuluhan desa) beserta target indikator keberhasilan tahunan yang harus dicapai. (ESW)